Pemerintah mengoperasikan Program WHV Australia, sebuah inisiatif yang kurang dikenal namun memberikan peluang menarik bagi pemuda Indonesia yang ingin menjalani pengalaman berkarir di Australia. Bagi yang berminat, penting untuk memahami aspek gaji dan biaya hidup yang terkait dengan Program WHV (Working Holiday Visa) di Australia.
Program ini bukan hanya sekadar memberikan kesempatan liburan, tetapi juga mengizinkan pemuda untuk bekerja di Australia dengan jangka waktu tinggal yang lebih lama. Selain itu, para peserta program memiliki peluang untuk membangun jaringan global yang berharga.
Agar lebih siap mengikuti program ini, penting untuk mengetahui informasi penting seputar WHV (Working Holiday Visa) di Australia.
Definisi Program WHV Australia
Program WHV Australia adalah jenis visa khusus yang memberikan pemegangnya kesempatan untuk berlibur dan bekerja di Australia selama satu tahun, dengan kemungkinan melibatkan kegiatan produktif lainnya.
Tidak hanya terbatas pada liburan dan pekerjaan, pemegang visa ini juga dapat memilih untuk mengikuti kursus atau bahkan memanfaatkannya sebagai jalan masuk ke universitas setempat.
Manfaat dari WHV sangat beragam, termasuk kemampuan untuk membangun jaringan dengan sesama pemegang WHV dan peluang untuk mengumpulkan tabungan dengan cepat, mengingat besarnya gaji di Australia, terutama ketika bergabung dengan WHV.
Perolehan dan Pengeluaran Hidup Program WHV Australia
Bagi yang tertarik mengajukan diri untuk program ini, pemahaman tentang sistem gaji dan biaya hidup dalam Program WHV Australia sangat penting. Jangan sia-siakan kesempatan ini karena proses pengajuan tidaklah mudah.
1. Sistem Gaji Program WHV
Sistem gaji dalam program WHV tidak mirip dengan beasiswa yang disubsidi oleh pemerintah. Gaji diperoleh dari hasil kerja selama tinggal di Australia, sehingga memiliki tabungan yang mencukupi saat tidak bekerja sangatlah penting.
Meskipun jenis pekerjaan untuk peserta WHV terbatas, gaji yang diterima cukup besar. Pekerjaan seperti paruh waktu di kafe atau di peternakan/perkebunan umumnya memberikan gaji sekitar 30 dolar Australia per jam, dengan batas maksimum 38 jam kerja per minggu.
Dengan bekerja secara optimal, pendapatan maksimal dalam satu minggu dapat mencapai 11 juta rupiah. Ini menjadi daya tarik utama untuk banyak orang yang berminat mengajukan WHV Australia.
2. Estimasi Biaya Hidup di Australia
Tingginya pendapatan biasanya sejalan dengan tingginya biaya hidup di suatu negara. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui estimasi biaya hidup di Australia sebelum memutuskan untuk tinggal di sana.
3. Sewa Tempat Tinggal
Sewa tempat tinggal di Australia dapat menjadi tantangan, terutama karena program ini tidak menyediakan asrama khusus. Biaya sewa apartemen rata-rata mencapai 13-18 juta rupiah per bulan, tergantung pada lokasi.
Untuk menghemat biaya, berbagi apartemen dengan teman bisa menjadi solusi, memungkinkan pembayaran biaya sewa bulanan dengan lebih terjangkau.
4. Biaya Transportasi
Meskipun biaya transportasi publik di Australia mungkin lebih tinggi daripada di Indonesia, fasilitas yang lengkap sebanding dengan harganya. Biaya transportasi publik rata-rata sekitar 50 ribu rupiah.
5. Biaya Makan
Biaya makan adalah aspek penting yang perlu diperhitungkan. Bahan mentah di Australia biasanya dua kali lebih mahal dibandingkan di Indonesia. Namun, jika bekerja, perusahaan seringkali menanggung biaya makan.
Kesimpulan
Dengan memahami gaji dan biaya hidup dalam Program WHV Australia, calon peserta dapat membuat persiapan yang lebih matang. Program ini tidak hanya memberikan pengalaman bekerja di luar negeri tetapi juga potensi untuk menabung dengan jumlah yang signifikan. Penting untuk menjalani gaya hidup yang bijak dan mengurangi pengeluaran untuk memaksimalkan manfaat dari program ini. Jika memerlukan bimbingan lebih lanjut, Program English for WHV dari FLIP English Pare atau cabang FLIP English Jogja dapat menjadi pilihan yang baik untuk memulai langkah-langkah menuju WHV di Australia.
